Jun 20, 2014

Wedding Photography Bagi Fotografer Pemula

Wedding Photography Bagi Fotografer Pemula

Tips Fotografi - Apakah sobat pernah dalam posisi seperti ini: Baru memasuki dunia fotografi dan mendapat tawaran untuk pertama kalinya memotret sebuah acara pernikahan? Dalam hati pasti sedikit merasa kebingungan dan mencari-cari tips bagaimana mengabadikan sebuah momen pernikahan yang begitu sakral dan penting bagi pasangan pernikahan tersebut. Artikel kali ini akan membahas sedikit tentang tips bagaimana memotret sebuah acara pernikahan bagi fotografer pemula, dan Kami berharap bisa bermanfaat. Jika Sobat mencari penjelasan teknis, maka kalian tidak akan menemukannya dalam artikel ini, kami menganggap Sobat telah memahami dasar-dasar fotografi seperti konsep exposure triangle, komposisi dasar dan lain-lain.


Don't Piss Me Off!

Tips Fotografi Pernikahan

1. Buatlah daftar Foto yang akan kalian ambil.

Salah satu saran yang bisa sangat membantu tentang Wedding Photography adalah meminta pasangan tersebut untuk memikirkan foto-foto seperti apa yang mereka inginkan pada saat acara pernikahan. Ini akan sangat membantu pada saat pemotretan bersama keluarga, tentunya Sobat tidak ingin ketika menyerahkan hasil foto yang bagus tetapi kalian tidak menyertakan salah satu anggota keluarga dalam foto-foto tersebut bukan?

2. Memilih koordinator foto

Memotret seluruh anggota keluarga pada saat acara pernikahan bisa terasa merepotkan loh! Biasanya kebanyakan dari mereka berjalan kesana kemari menemui anggota keluarga lain, teman, kolega dan lain-lain. Parahnya lagi Sobat pasti tidak mengenal satu-satu anggota keluarga tersebut, ditambah lagi ada dua keluarga yang berkumpul baik itu dari pihak laki-laki maupun perempuan. Mintalah pada pasangan tersebut seorang foto koordinator yang mengenal seluruh anggota keluarga, dan lebih baik dipilih dari salah satu anggota keluarga mereka. Foto koordinator bisa membantu Sobat ketika mengumpulkan mereka untuk sesi pemotretan.

3. Kunjungi lokasi acara

Kunjungi semua lokasi pernikahan dimana kalian akan memotret sebelum acara berlangsung. Memang beberapa fotografer wedding profesional tidak melakukannya, tetapi ini akan sangat membantu untuk mengetahui darimana kita memotret, merencanakan angle atau frame foto yang akan kita ambil dan melihat bagaimana kondisi pencahayaan pada waktu yang sama ketika acara pernikahan. Cobalah mengajak pasangan turut serta melihat lokasi, dan mencoba mengambil beberapa foto, siapa tahu bisa menjadi foto 'Pra-Wedding'.

4. Persiapan adalah kunci dari Wedding Photography

Potensi kesalahan besar terjadi pada saat acara pernikahan, jadi Sobat harus membersiapkan diri dengan baik. Buatlah rencana cadangan (jika pernikahan outdoor dan cuaca buruk), pastikan baterai diisi penuh, memory card benar-benar kosong, pikirkan tentang rute atau urutan pemotretan sehingga Sobat mengetahui momen apa yang terjadi berikutnya. Datanglah pada acara gladi resik jika memungkinkan dan memang jika ada acara tersebut, dari situ kalian bisa mengumpulkan informasi tentang posisi memotret, pencahayaan, urut-ututan acara dan lain-lain.

5. Ketahui apa yang menjadi harapan kedua pasangan terhadap hasil foto kalian

Tunjukkan hasil foto atau portofolio kalian pada mereka. Ketahui apa yang ingin mereka dapatkan, berapa banyak foto yang mereka inginkan, acara apa saya yang tidak boleh terlewatkan dan bagaimana foto tersebut digunakan. Pastikan kalian membuat semacam perjanjian atau deal harga jika kalian mengenakan biaya untuk Wedding Photography.

6. Matikan suara yang ada pada kamera digital kalian.

Jangan pernah menambahkan bunyi-bunyi Beep pada saat khidmadnya acara pernikahan. Matikan semua fitur suara sebelum acara pernikahan.

7. Potretlah detail-detail kecil

Ambillah gambar cincin, pernak-pernik kebaya atau gaun penganti, bunga, penataan meja dan lain-lain. Ini akan memberikan warna dan dimensi pada album pernikahan. Cobalah membuat sebuah album dengan format Wedding Magazine agar lebih memiliki mood ketika pasangan tersebut melihat album tersebut.

8. Gunakan dua kamera

Berusahalah mendapatkan kamera lain, entah itu dengan cara memohon atau meminjam ke orang lain. Gunakan dua lensa yang berbeda pada setiap kamera. Idealnya satu kamera dilengkapi dengan lensa wide (bagus untuk candid dan ruang sedikit sempit), dan satu lagi dengan lensa zoom (kalau bisa gunakan lensa yang memiliki focal length maksimal 200mm).

9. Pertimbangkan menggunakan Fotografer kedua.

Memiliki fotografer cadangan bisa menjadi strategi yang bagus, hal ini berarti Anda tidak akan bergerak atau berpidah tempat terlalu banyak pada saat acara pernikahan. Satu fotografer mengambil foto formal, dan satu lagi mengambil foto candid. Memotret sendirian akan memberikan tekanan tersendiri karena kalian akan dituntut menghasilkan foto-foto bagus disetiap momen pernikahan.

10. Berani tetapi jangan terlalu mencolok

Sikap ragu-ragu atau malu-malu tidak akan memberikan foto yang kalian cari, terkadang Sobat harus sedikit berani untuk menangkap momen, bagaimanapun juga timing merupakan segalanya dan berpikirlah untuk mendapatkan posisi yang tepat saat momen penting sehingga tidak mengganggu jalannya acara pernikahan. Bergerak atau berkelilinglah secara efisien, seperti berpindah tempat pada saat pemutaran lagu atau pidato sambutan. Bersikaplah berani ketika mengambil foto-foto penting, terutama foto yang diinginkan oleh kedua pasangan.

11. Pelajari bagaimana memanipulasi cahaya.

Kemampuan untuk memantulkan atau menyebarkan (diffuse) cahaya flash merupakan kunci dalam Wedding Photography. Sobat pasti banyak menemui sebuah acara pernikahan di dalam gedung yang memiliki kondisi pencahayaan rendah atau temaram, jika kalian diijinkan untuk bisa menggunakan flash (beberapa tempat seperti gereja tidak memperbolehkan) lihatlah apakah memungkinkan untuk memantulkan cahaya flash ke langit-langit gedung? (ingatlah bahwa memantulkan cahaya flash pada dinding dengan permukaan bewarna akan merubah warna hasil foto kalian), atau pertimbangkan juga menggunakan difuser agar cahaya flash lebih lembut. Gedung acara pernikahan tidak mengijinkan penggunaan flash? maka kalian setidaknya menggunakan lensa cepat dengan aperture lebar atau meninggikan pengaturan ISO. Sebuah lensa yang memiliki fitur image-stabilisation (IS/VR) akan sangat membantu.

12. Gunakan format RAW

Kebanyakan fotografer tentu merasa tidak memiliki cukup waktu untuk menggunakan format RAW, mengingat butuh proses lebih panjang dalam paska pemotretan, tetapi acara pernikahan terjadi sekali seumur hidup dan RAW akan sangat berguna karena memiliki fleksibilitas lebih tinggi dalam memanipulasi foto setelah pemotretan. Acara pernikahan terkadang memiliki nuansa pencahayaan yang 'tricky', maka dari itu RAW merupakan pilihan bagus guna memanipulasi exposure serta white balance menggunakan perangkat lunak.

13. Lihat hasil foto kalian pada saat acara resepsi

Salah satu keunggulan fotografi digital adalah kesiapan media. Beberapa fotografer bahkan selalu membawa notebook atau laptop pada saat acara resepsi pernikahan. Mereka melihat kembali dan membuatnya sebagai slideshow, dan memutarnya pada saat acara malam hari.

14. Pertimbangkan penggunaan background foto.

Salah satu tantangan dalam Wedding Photography adalah semua orang selalu bergerak kesana kemari, dan ini berarti background foto kalian juga akan berganti-ganti bukan? Idealnya cari BG yang teduh, rapi dan tidak ada elemen-elemen benda yang bisa mencuri perhatian penikmat foto pernikahan tersebut.

15. Jangan fembuang foto-foto jelek

Salah satu keunggulan dalam fotografi digital adalah kemudahan mereview foto-foto yang sudah kita ambil, kita bisa dengan muda menghapus foto-foto yang dianggap jelek. Sobat perlu ingat bahwa, foto pada nantinya bisa di-crop atau dimanipulasi untuk memberikan kesan seni atau abstrak dan bisa ditambahkan pada album pernikahan.

16. Merubah prespektif

Berusahalah untuk sedikit kreatif dengan jepretan-jepretan kalian. Memang pada nantinya foto-foto dalam album akan berupa foto-foto formal atau pose formal, tetapi pastikan kalian untuk menyisipkan foto-foto dengan angle pemotretan dari bawah, atas, dengan wide angle dan lain-lain.

17. Fill Flash

Ketika memotret di luar ruangan pada saat setelah acara pernikahan atau saat sesi pemotretan, Sobat mungkin sebaiknya tetap membawa flash kalian turut serta, dan gunakan teknik fill flash. Atur kekuatan atau power flash sebanyak satu atau dua stop agar foto tidak terlalu blow-out, tetapi fill flash adalah suatu keharusan ketika pada kondisi subyek yang backlit (terkena cahaya matahari dari belakang) atau pada saat siang hari yang akan mengakibatkan banyak bayangan kuat.

18. Mode Continuous Shooting

Kamera dengan fitur memotret dalam jumlah banyak pada satu waktu akan sangat bermanfaat pada acara pernikahan, jika kamera kalian mendukung fitur tersebut, maka gunakanlah. Terkadang foto kedua dari sequence foto adalah foto yang terbaik, karena mereka tampak santai dan telah beradaptasi pada momen tersebut.

19. Berharap apa yang tidak diharapkan

Rencana sempurna pun pada prakteknya bisa saja terjadi kesalahan, tetapi kesalah tersebut bisa menjadi momen yang sempurna di acara pernikahan. Banyak sekali kesalahan yang bisa terjadi pada saat acara pernikahan, seperti cincin yang terselip dan sulit ditemukan, turun hujan ketika acara resepsi berakhir dan lain-lain.
Momen seperti ini tentu akan menyebabkan sebuah kepanikan, tetapi momen seperti inilah yang bisa menciptakan kenangan yang tidak terlupakan. Cobalah mengabadikan momen tersebut, dan kalian akan mendapatkan foto-foto lucu yang membuat mereka tertawa.

20. Bersenang-senanglah

Wedding atau pernikahan adalah sebuah perayaan, dan perayaan seharusnya menyenangkan bukan? Semakin Sobat merasa senang sebagai seorang fotografer, maka percayalah kalian akan semakin santai ketika memotret.

Sumber :http://www.infotografi.com/2012/10/wedding-photography-bagi-pemula.html

No comments:

Post a Comment